Faktor Penyebab Stunting Menurut Kemenkes Pada Balita
Rendahnya asupan vitamin, mineral, sumber protein hewani, dan makanan bergizi bisa menyebabkan stunting pada balita, apa faktor penyebab stunting menurut kemenkes? Ibu yang masa remajanya kurang gizi, bahkan saat hamil, dan menyusui akan sangat mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan otak anak.
Faktor lain penyebab stunting adalah infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan jiwa pada ibu, dan hipertensi. Jarak kelahiran yang pendek. Rendahnya akses pelayanan kesehatan, termasuk akses sanitasi dan air bersih, merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Apa saja faktor penyebab stunting menurut kemenkes?
Stunting bisa disebabkan oleh masalah asupan gizi yang dikonsumsi saat hamil dan balita. Kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi sebelum hamil dan masa nifas, terbatasnya pelayanan kesehatan seperti antenatal care, pelayanan nifas dan rendahnya akses makanan bergizi, rendahnya akses sanitasi dan air bersih juga menjadi penyebab stunting.
Multifaktor yang sangat beragam ini memerlukan intervensi yang paling menentukan yaitu pada 1000 hpk (1000 hari pertama kehidupan). Faktor penyebab stunting juga dipengaruhi oleh pendapatan, pekerjaan ibu, tinggi badan ayah, tinggi badan ibu, jumlah anggota rumah tangga, pola asuh, dan pemberian asi eksklusif.
Pemberian asi eksklusif, usia pemberian makanan pendamping asi, tingkat kecukupan seng dan zat besi, riwayat penyakit infeksi dan faktor genetik. Berdasarkan pengamatan statistik diketahui bahwa status gizi mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dan beresiko terjadinya stunting pada balita. Sudah paham mengenai faktor penyebab stunting menurut kemenkes?
Stunting (kerdil) adalah kondisi di mana seorang balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang dari usianya. Kondisi ini diukur dengan menghitung panjang atau tinggi badan anak yang lebih dari minus 2 standar deviasi dari median standar pertumbuhan.
Asupan gizi yang tidak cukup akan mempengaruhi pertumbuhan fisik pada anak. Status gizi pada anak merupakan salah satu tolak ukur dalam menilai kecukupan asupan gizi harian dan penggunaan zat gizi untuk kebutuhan tubuh. vitamin penambah nafsu makan bisa menjadi solusi untuk menambah berat badan anak.
Jika asupan gizi anak terpenuhi dan dapat digunakan seoptimal mungkin maka tumbuh kembang anak akan optimal, begitu pula sebaliknya jika status gizi anak bermasalah maka akan mempengaruhi tumbuh kembang anak menjadi lebih baik.
Faktor lainnya adalah penyakit infeksi yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di pedesaan dan perkotaan. Masalah kesehatan yang paling sering terjadi pada anak adalah masalah infeksi seperti diare, infeksi saluran pernafasan atas, kecacingan dan penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan kronis.
Gangguan kesehatan anak dapat mengganggu tumbuh kembang karena asupan makanan yang menurun, penyerapan zat gizi oleh tubuh yang menurun menyebabkan tubuh kehilangan zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Kesimpulan
Gangguan kesehatan yang terus menerus menyebabkan kekebalan tubuh menurun, sehingga memudahkan terjadinya penyakit atau infeksi. Jika kondisi ini terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan gangguan gizi kronis yang akan menyebabkan gangguan pertumbuhan seperti stunting.
Bagaimana sudah paham mengenai faktor penyebab stunting menurut kemenkes? Pendapatan keluarga atau kondisi ekonomi yang tidak memadai biasanya akan berdampak pada akses pangan yang berhubungan dengan rendahnya daya beli. Selain itu, jika daya beli rendah, kerawanan pangan dapat terjadi di tingkat rumah tangga.
Perlu adanya edukasi bagi calon orang tua dan orang tua untuk memantau tumbuh kembang balita. Demikian ulasan yang bisa kami sampaikan mengenai faktor penyebab stunting menurut kemenkes, semoga bermanfaat.
BacaJuga: Simak Cara Melihat Rekaman CCTV di HP dan Komputer